Komisi Pemilihan Umum Kota Baubau (Rabu, 15 Maret 2017).

Bertempat di Rendezvous Coffee Baubau, Komisi Pemilihan Umum Kota Baubau mengelar diskusi bersama awak media baik cetak maupun elektronik baik media lokal maupun nasional juga ikut dan berbagi info dalam diskusi yang mengangkat tema ‘Pemilu Akses Bagi Penyandang Disabilitas’.

 Menurut Dian Anggraini selaku Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Baubau bahwa tujuan diadakan diskusi malam ini selain menjadi ajang silaturahmi bersama para pemangku kepentingan guna untuk menemu kenali permasalahan yang terjadi dalam setiap pelaksanaan pemilihan yang ada di Kota Baubau khususnya permasalahan yang bersentuhan langsung dengan akses bagi penyandang disabilitas dalam menyalurkan hak pilihnya. Hal ini dikarenakan bahwa setiap warga Negara mempunyai kesamaan hak politik untuk dipilih dan memilih termaksud hak bagi penyandang disabilitas dalam menyalurkan hak pilihnya.

Diskusi ini juga menjadi ajang silaturahmi bersama insan pers yang senantiasa memberi dan menyebarkan informasi kepada publik baik melalui media cetak maupun media online termaksud juga informasi tentang proses penyelenggaraan pemilihan yang terjadi di Kota Baubau. Diskusi malam ini juga dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah yakni Dinas Catatan Sipil Kota Baubau yang menangani administrasi kependudukan yang hubungannya dengan daftar pemilih, Dinas Sosial Kota Baubau yang berhubungan dengan penyandang disabilitas, Dinas Pendidikan Kota Baubau yang berhubungan dengan pendidikan yang mungkin dari peserta didik terdapat penyandang disabilitas yang juga sebagai pemilih dalam pemilihan serta yayasan dari penyandang disabilitas yang ada di Kota Baubau.

Diskusi tersebut di apresiasi oleh peserta sebagai langkah upaya maju yang dilakukan oleh KPU Kota Baubau untuk membuka akses informasi bagi para pewarta dalam ikut berbagi mendistribusikan informasi tentang kepemiluan termaksud tentang hak-hak pemilih secara umum dan khususnya bagi para penyandang disabilitas agar lebih maksimal dalam menyalurkan hak pilih mereka sebagaimana yang disampaikan oleh Ilor Samsudin dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Baubau.

Hal serupa juga disampaikan oleh Bung Adnan Irham dari media Kabar Buton.com yang mengatakan bahwa biasanya para penyandang disabilitas enggan menyalurkan hak pilihnya juga disebabkan oleh perasaan malu akibat cacat fisik yang diderita pemilih, hal lain yang juga ikut menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih dari para penyandang disabilitas dikarenakan oleh tidak adanya wadah yang menaungi kelompok disabilitas tersebut yang menyebabkan akses informasi yang tidak tersampaikan kepada mereka.

Dalam diskusi juga berkembang informasi yang selaras dengan yang disampaikan para pewarta, sebagaimana yang diungkapkan oleh Bung Mulyadi dari Zona Sultra.com bahwa terkadang tingkat pemahaman dari penyelenggara ditingkat Kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara ditingkat Kelurahan hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di tingkat tps masih kurang khususnya dalam pelaksanaan pemungutan suara, masih ditemui penyelenggara yang tidak memberikan akses secara maksimal bagi penyandang disabilitas.